Sunday, May 19, 2013

Hai Thai



Sawadekap

Kata diatas bukan typo, tapi ucapan salam khas Thailand. Ucapan salam tersebut berlaku baik pagi, siang ataupun malam. Yah, sama lah dengan ucapan salam Horas dalam bahasa Batak..hehe. Kalau anda pria sebaiknya menggunakan kata sawadekap, jangan menggunakan kata sawadeka (wanita), bisa-bisa anda dikira ‘kw’ :). Memang ada beberapa perbedaan penggunaan kata bagi wanita dan pria di Thailand. Ngucapin ‘terimakasih’ atau ‘aku cinta kamu’ aja beda.

Thailand, negara ketiga yang pernah gue kunjungi setelah Singapore dan Malaysia. Maklum gue masih nubie..hihihi. Singapore (ketiga kalinya di bulan Januari 2013), Malaysia (Maret 2013) dan Thailand (Mei 2013). Pengennya sih bulan Juli ini ke Liverpool, Inggris, tapi malah Liverpool FC nya yang datang ke Jakarta. Ya sudah, ketemu di GBK deh :p.


Bangkok memiliki Suvarnabhumi airport yang gak jauh beda kerennya dengan Changi airport, Singapore. Transportasi publik disana juga tersedia banyak opsi. Salah satunya transportasi via sungai. Jakarta? Hmm, udah jauh banget ketinggalan. Jauh banget.

Salah satu hal yang unik di Bangkok adalah saat berjalan di tepi jalan raya yang rame dengan kendaraan, gue sangat jarang mendengar bunyi klakson. Sangat jarang. It’s so unique you know. Selain itu pengendara juga sangat menghargai pejalan kaki.


Gue bareng teman lainnya nginap di Evergreen Palace, daerah Ratchathewi, lokasinya sangat strategis ke pusat-pusat perbelanjaan murah di Bangkok seperti MBK, Palladium, Platinum, Pratunam market dan Chatuchak (the world’s largest weekend market). Lokasi tersebut juga dekat dengan Madame Tussauds, Wat Pho (lokasi Reclining Budha), Wat Arun (Temple of the Dawn, di tepi sungai Chao Phraya) dan Grand Palace. Kami juga ke Ayutthaya, kota tua bekas kerajaan Ayutthaya. Disini banyak spot-spot reruntuhan candi-candi pada masa dulu. Kalo dari segi bahan bangunan dan seninya, candi Prambanan dan Borubudur jauh lebih tjakep. Candi-candi di Ayutthaya kebanyakan terbuat dari batu bata.

Wisata kuliner dan buah-buahan gak usah ditanya lagi. Ya udah gak usah. *sambil makan Padthai dan Tomyum*


Nah, sebenarnya beberapa dari kami merasa liburan kali ini ‘gagal’. Kami ‘gagal’ karena gak sempat bertegur sapa dengan orang-orang di Patpong dan Pattaya :p.

So, next trip you’ll know where to find us.. :)

Khopkunkap.

Wednesday, March 27, 2013

Pusing Sejenak di Malaysia

Malaysia, negara kedua yang pernah gue kunjungi setelah Singapore. Mendengar kata Malaysia hal yang terlintas di pikiran gue adalah bahwa suasananya tidak akan beda jauh dengan Indonesia. Gue yakin. Yakin kalau untuk sekedar komunikasi akan sangat gampang, dan keyakinan gue terbukti...salah..hehehe.

Banyak obrolan-obrolan yang berlangsung dengan sangat membingungkan dan harus diselesaikan secara jantan..bukan deng..secara English tepatnya.. :). Sebagai contoh saat gue ngobrol dengan supir teksi. Gue ngomong: "Bang, lewat pintu tol, belok ke kiri ya". Eh dia malah bingung. Ternyata kata 'lewat' dalam bahasa Malaysia berarti sebelum. Lewat jam 9 pagi berarti sebelum jam 9 pagi. Kata yang paling membuat otak gue kacau selaku orang Medan adalah kata kereta. Kalo di Jakarta kereta artinya kereta api, di Medan kereta berarti motor dan sedangkan di Malaysia artinya mobil. -__-*
Sebelum ke Malaysia, gue udah tahu dan orang banyak juga pasti tahu, bahwa bahasa Malaysia sangat menggelitik. Tapi sesampainya di sana gue makin tergelitik dengan banyaknya kata-kata Malaysia, yang dalam bahasa Indonesia sangat lucu.

Okay, cukup dengan lawaknya bahasa  melayu Malaysia. Sekarang gue mau share sedikit pengalaman pertama ke Malaysia.

Tujuan utama kami ke Malaysia adalah ke Sepang, menonton langsung Formula 1 Malaysia Grand Prix. Ini buktinya, hehehe...

Mendarat di bandara LCCT (Low Cost Carrier Terminal) Malaysia, airport lain bernama KLIA (Kuala Lumpur International Airport), kami langsung menuju KLsentral dengan Sky Bus. Dari KLsentral dengan menggunakan komuter turun di stesen Petaling, seharusnya di stesen Kampung Dato Harun yang dekat dengan hotel Desaria tempat kami menginap.

Hari ke-2, kami bersiap-siap menuju Sepang untuk menonton kualifikasi F1. Berjalan kaki ke stesen Kampung Dato Harun, naik komuter ke KL sentral dan berangkat ke Sepang dengan Sky Bus.
Kalo selama ini hanya menonton via TV, akhirnya gue nonton F1 live. Jujur, nonton live-nya sangat membosankan, bahkan gue ngantuk banget. Mungkin karena kecapean atau karena hanya kualifikasi atau gue yang gak benar-benar hobby dengan F1..hehe.. Tapi gue yakin kalo MotoGP pasti lebih seru.

Besoknya kami kembali melakukan perjalanan menuju Sepang untuk menyaksikan Race yang dimulai pukul 4 sore waktu setempat. Seru, saat race dimulai...tapi hanya seru di 3 laps awal. Setelahnya gue ngantuk..hahaha. Terdengar sayup-sayup suara mesin jet yang sangat bising.

Setelah race yang dimenangi Sebastian Vettel, Redbull, kami langsung menuju ke Kuala Lumpur Center City (KLCC) untuk foto-foto di gedung yang merupakan ikon Malaysia, Twin Tower. Nih buktinya..:)


KLCC ke KL sentral kami menggunakan monorel untuk pulang ke hotel.

Kami juga sempat menggunakan LRT (Light Railways Transportation) dari Titi Wangsa ke Setia Wangsa sebelum menuju ke airport untuk pulang besok harinya.

Ah, perjalanan dan pengalaman yang sangat menyenangkan.. Let's race and get fresh!


Thursday, December 13, 2012

Perjalanan Gue di Tahun 2012

Berikut highlight perjalanan gue di tahun 2012. Overall this year was AWESOME!!! :))
Thanks God..

January: Setelah 2008, untuk pertama kalinya tahun baru di kampung. Maklum anak rantau yg belum sukses :)

Februari: Pertama kali ke Pulau Seribu, hehe..

Maret: GAJI NAIK, huahahaha..

April: Putus..

Mei: Baru belajar nyetir mobil. *malu*

Juni: GAJI NAIK LAGI, Bhahahaha..

Juli: This month was so awesome. Really..really my month. Pertama kali ke luar negeri dan merayakan ulang tahun di Singapore..dan.. di akhir bulan meet someone special..yes, someone special.

Agustus: Mulai aktif ngeblog (ya, gak aktif-aktif amat sih)

September: Investasi tanah. Lumayan kecil-kecilan..hehe

Oktober: Mulai kepikiran (again and again) untuk menggarap bisnis. Action belum ada..hadeuhh

November: 27th, I told the truth deep inside of my heart. My feeling, hope and love..and then..ah.. (can't write anymore, sorry)

Desember: Yamaha Jupiter Z1 pun ikut menyemarakkan tahun ini.. eh, plus samsung galaxy tab deh :p

Hoping next year will be the other awesome year..

Thursday, November 29, 2012

Wednesday, October 31, 2012

Passion as Business

I have a passion for football.
My thoughts began to make it as business.
Really, I'll love this business.
So, let's start it...right now!

Friday, October 19, 2012

Saya, sepakbola dan Liverpool FC

25 Mei 2005, 7 tahun lalu..Sekeloa, Bandung

Jam 03.00 WIB tepatnya..
HT: AC Milan 3-0 Liverpool FC...hening..

Teman-teman kosan sudah mulai bersiap-siap untuk tidur. Saya senantiasa mendengarkan komentator, pengen melihat apa yang akan selanjutnya terjadi di babak kedua dan memang karena belum mengantuk juga.

Saat itu saya belum lah seorang Kopites (sebutan untuk suporter Liverpool FC). Penggemar Liga Inggris lebih tepatnya.
Sejak kuliah, tahun 2004, mau gak mau saya jadi sering nonton bola karena lingkungan terutama teman-teman kosan saat itu sangat mendukung. 

Sejak kecil, saya memang sangat menggemari sepakbola. Bermain sepakbola, apalagi di kala senja adalah momen yang sangat indah bagi saya. Ah, melihat senja saja sudah sangat menyejukkan, apalagi diisi dengan sepakbola. Sungguh..indah sekali.

Semasa SMA, sepakbola semakin membatin. Banyak teman-teman di asrama yang passion-nya juga di sepakbola. Tapi, boleh dikatakan waktu kita di asrama tidak banyak untuk menonton bola. Kami hanya punya waktu nonton berita setengah jam setiap harinya. Weekend? Hmm, diisi dengan nobar film-film yang menginspirasi. Selain belum banyak televisi lokal yang menyiarkan sepakbola saat itu, penghuni asrama juga sepertiganya adalah perempuan. Kami bukanlah lelaki yang egois,hehe.
Namun tentu saja waktu luang kami banyak diisi dengan bermain sepakbola.

Btw, saya yakin banyak pria yang menjadikan sepakbola sebagai "selingkuhannya" :).

Babak kedua Final Liga Champion akan segera dimulai. Suporter Liverpool yang pada akhir babak pertama terlihat lesu dan tidak sedikit yang menangis, mulai menyanyikan lagu You'll never walk alone. Memberikan semangat dan dukungan penuh bagi pemain Liverpool yang mulai memasuki lapangan. Wah, what a fans! Dalam hati saya berucap: "I wanna be a part of them." And I did it.

Saat itu saya bisa merasakan bagaimana fans sejati tetap mendukung teamnya dalam keadaan apapun. Tertinggal 3-0 di babak pertama sangat lah menyakitkan bagi fans, khususnya fans yang sudah melakukan perjalanan jauh dari kota Liverpool, Inggris ke Istanbul, Turki. Namun mereka bukanlah plastic fans (istilah untuk fans yang gak jelas identitasnya), tapi mereka adalah supporter yang sangat terbukti kesetiaannya. Karena itu, pesan saya, kalau sedang mencari pasangan hidup, pilihlah supporter LFC, hahaha..

Tentu saja kita sudah mengetahui hasil akhirnya. Secara dramatis, di babak kedua Liverpool FC menyamakan kedudukan hanya dalam waktu 5 menit (tepatnya menit ke 55 sampai 60). Saya sangat jelas meyaksikan bagaimana Steven Gerrard, dkk beserta suporter Liverpool FC bersama-sama berjuang dan berhasil menjatuhkan mental pemain-pemain dan fans AC Milan.
Saat pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti, terlihat jelas kelesuan dan keputusasaan di raut wajah pemain AC Milan, tak terkecuali suporter mereka.

Unbelieveble. Impossible is nothing.

Steven Gerrard. Midfielder dan Kapten Liverpool FC ini adalah pemain favorit saya. Mencetak gol pemberi harapan, merayakan dengan mengajak seluruh pemain serta suporter untuk lebih bersemangat dan memberikan inspirasi yang luar biasa selama pertandingan.

Momen lain yang sangat mirip dengan situasi Istanbul 2005 adalah Final FA Cup 2006 saat Liverpool FC bertemu dengan West Ham United. Menit ke-90 memasuki injury time, Liverpool tertinggal 2-3 dari WHU. Sepakan voli Gerrard dari luar kotak pinalti di detik-detik terakhir membuyarkan pesta WHU. Sampai sekarang, kalau melihat reply dari gol itu, ciyuss, saya merinding. Captain Fantastic.


That's why I support Liverpool FC.
Fans yang luar biasa, sejarah klub, dan pemain favorit saya, Steven Gerrard.

Di saat Liverpool FC terpuruk selama 3 tahun terakhir, kami tetap support.
Karena justru pada saat kondisi sekaranglah peran supporter sangat dibutuhkan untuk memberikan semangat dan dukungan penuh.

Football isn't just a game. It's an emotional that can't be explain.
My blood is Red.

I wanna be a part of them and I did it.